Solok Sebagai Kota kecil Masih memiliki lahan persawahan yang menjadi sumber ekonomi utama bagi masyarakat petani yang memiliki lahan maupun yang tidak memiliki persawahan. Ada sebagian kecil masyarakat yang memiliki lahan ataupun tidak bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Petani yang tidak memiliki lahan dan bekerja sebagai petani ini yang dikatakan dengan buruh tani. Dalam mengolah persawahan yang ada dikota solok ini terjalin hubungan simbiosis mutualisme (saling ketergantungan) antara pemilik lahan dan pekerja. Dan ada juga pemilik lahan sekaligus pekerja. Dalam pengolahan sawah diterapkan sistem gotong royong, pengerjaan lahan secara bersama sama dengan pembentukan kelompok tani masing-masing kelurahan.
Persawahan yang masih membentang Di Area persawahan yang masih memiliki lahan yang sangat luas ini membentang dari batas kota Solok dengan Nagari Selayo Kabupaten Solok mencakup kelurahan IX Korong, Sinapa Piliang, Kelurahan VI Suku dan Kelurahan Tanah Garam. Gambar diatas adalah keadaan sawah sesudah panen yang sudah dibakar jeraminya. Dan gambar disebelahnya adalah area persawahan yang sudah ditanami dengan padi. Sedangkan jalan yang membentang diantara area persawahan yang ada tersebut adalah jalan yang menghubungkan kelurahan VI Suku dan Kelurahan Tanah garam. Yang dikenal masyarakat dengan jalan ke Gawan.
Sedangkan gambar yang terdapat diatas ini adalah persawahan yang baru saja ditanami dengan padi yang akan menghasilkan beras. Beras sebagai komoditi utama kota solok. Sebagai penghasilan utama masyarakat petani kota solok. Karna rasa beras solok ini yang sangat enak, maka beras yang berasal dari solok sangat diminati oleh masyarakat daerah lain yang tidak memproduksi atau mengahasilkan beras. Beras yang dihasilkan dari area persawahan ini disamping sebagai makanan pokok juga di Jual kedaerah lain dalam provinsi maupun luar provinsi seperti Pekanbaru, Jambi, Bengkulu. Dan pedagang daerah lain yang menjadikan beras solok sebagai dagangan utama mereka.
Comments
Post a Comment